Selayang Pandang

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang lahir dari sebuah keprihatinan atas fakta kekurangan tenaga pendidik pada jenjang pendidikan SD sampai SLTA di Provinsi Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang dan Kabupaten sekitarnya. Fakta kekurangan ini diakibatkan oleh tenaga pendidik yang saat ini aktif sebagai guru adalah sebagian tenaga guru yang didatangkan pada periode Gubernur Kadarusno tahun 1997-1982 dari Pulau Jawa, Bali dan NTT. Semua tenaga pendidik yang didatangkan pada periode ini diprediksi 90% akan pensiun 5-10 tahun ini.

Menanggapi kebutuhan kekurangan guru itu, maka beberapa Tokoh awam Katholik yang berkecimpung di bidang pendidikan tergerak untuk mendirikan sebuah Sekolah Tinggi Gagasan ini muncul dilandasi oleh keyakinan bahwa dengan fasilitas atau sarana pendidikan yang telah ada pada Yayasan Nusantara Indah seperti fasilitas gedung SMP, SMA dan SMK Nusantara Indah dapat dijadikan sebagai kekuatan dan titik start pertama mewujudkan cita-cita besar itu. Gagasan ini seperti gayung bersambut dengan munculnya wacana pembentukan Provinsi Kapuas Raya di mana Sintang akan dijadikan ibukota Provinsi karena letaknya yang strategis di titik sentral sektor Timur Kalimantan Barat. Tokoh-tokoh pendiri yang layak dicatat namanya dengan tinta emas tersebut adalah: Drs. Yosef Antonius Titus Lukman Riberu, M.Si, Drs. Rafael Suban Beding, M.Si, H.A. Edy Riberu, S.Pd, M.Si, Didin Syafruddin, SP, M.Si, Prof. DR. Hamid Darmadi, M.Pd, D. Suratman, S.Pd dan Andreas Sangu, S.Ag. Melalui Yayasan Nusantara Indah dan Badan Pendidikan Karya Bangsa, rencana dan karya Tuhan nyata sebagai berkat untuk masyarakat Kalimantan Barat khususnya sektor Timur Kalimantan Barat dalam mengejar ketertinggalan pendidikan yang jauh, baik dari daerah-daerah lain di Negara kita maupun dari Negara tetangga kita Malaysia.

Melalui sebuah studi kelayakan dan kerja sama yang baik dengan pihak pemerintah daerah melalui Bappeda, Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, Dinas Pendidikan Provinsi, Bupati Sintang, Gubernur Kalbar dan Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Proposal pengajuan diajukan ke pihak Dikti. Lewat perjuangan yang panjang dan tercatat sampai tiga kali pihak Dikti menolak proposal pengajuan pembukaan perguruan tinggi ini namun usaha keras para tokoh ini tidak pupus. Berkat perjuangan dan bantuan para tokoh awam Katholik asal Kalbar yang bergerak di bidang politik seperti Drs. Agus Klarus, M.Si, Dr. Piet Herman Abik dan Dra. Maria Goreti, M.Si, Drs. Cypri Aur, DR. Ir. Wayan Koster dari Komisi X DPR RI bersama anggota DPR RI lainnya, akhirnya izin pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan direstui pihak Dirjen Dikti dengan SK MENDIKNAS No. 189/D/O/2006. Pada tanggal 4 September 2006 Izin operasional untuk tiga program studi yakni: Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Selanjutnya menyusul Program Studi PPKn mendapat Izin Operasional dengan SK. MENDIKNAS melalui Dirjen Dikti No. 2455/D/T/2007, pada tanggal 22 Agustus 2007. Kemudian menyusul Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar mendapat Izin Operasional dengan SK. MENDIKNAS melalui Dirjen Dikti dengan No. 103/D/O/2010 pada tanggal 27 Juli 2010.

Menjawab tantangan dan kebutuhan bagi peningkatan bagi peningkatan mutu pendidikan dan tenaga dosen pada STKIP Persada Khatulistiwa maka sejak tahun 2006 Yayasan Badan Pendidikan Karya Bangsa Sintang mengirim sekitar 20 tenaga dosen untuk mengambil studi S2 di beberapa Universitas di Indonesia seperti Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Widya Dharma Klaten, STIMIK Amikom Yogyakarta dan Universitas Tanjung Pura Pontianak.